BYD Belum Kirim Unit, Bahlil Ungkap Alasannya

BYD Belum Kirim Unit

BYD belum kirim unit, Bahlil ungkap alasannya. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengonfirmasi kabar mengenai BYD, brand kendaraan China Battery Electric Vehicle (BEV), yang belum mengirimkan unit mobil listrik ke konsumen di Indonesia. Menurut Bahlil, sejumlah proses administrasi baru saja diselesaikan antara BYD dan pemerintah.

Raksasa otomotif China, Build Your Dreams (BYD), telah merilis harga dari tiga jenis mobilnya sejak awal 2024 yang akan dijual di Indonesia. Namun, hingga kini, mobil-mobil tersebut belum terlihat di jalanan Indonesia, meski telah banyak peminat yang melakukan pemesanan.

Baca Juga : 3 Mobil Listrik BYD Diperkenalkan Di IIMS Surabaya 2024

Bahlil menjelaskan bahwa suplai BYD di Indonesia tersendat karena BYD belum melaporkan komitmen terhadap investasi di dalam negeri. Pemerintah baru saja menyelesaikan beberapa proses administrasi yang penting, yang sebelumnya menghambat impor produk.

Bahlil Lahadalia membeberkan alasan di balik belum terealisasinya proses distribusi BYD. Ia menyatakan bahwa pihaknya baru menandatangani rekomendasi izin impor mobil listrik secara utuh (completely built up atau CBU) BYD, berdasarkan nilai investasi dan kapasitas produksi pabrik yang sedang didirikan di Indonesia.

“Kemarin, saya baru menandatangani rekomendasi perizinan untuk impor. Sebelum dia melakukan impor, dia harus mempresentasikan nilai investasi, kapasitas produksi, dan durasi investasi,” jelas Bahlil ketika ditemui di kompleks parlemen pada Selasa, 11 Juni 2024.

Baca Juga : Spesifikasi BYD Seagull: Mobil Listrik Murah dengan Fitur Premium

Izin impor diberikan berdasarkan progres realisasi investasi BYD. Untuk tahap awal, izin impor mobil listrik CBU diberikan sebanyak 20% dari kapasitas produksi pabrik.

Adapun kapasitas produksi pabrik BYD mencapai 150 ribu unit per tahun. Dengan demikian, jumlah produk yang bisa diimpor mencapai 15-30 ribu unit per tahun. BYD telah berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik di Subang, Jawa Barat, dengan nilai mencapai Rp16 triliun. Kesepakatan ini terjadi setelah PT BYD Motor Indonesia menandatangani kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, developer Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Kapasitas produksi pabrik BYD di Subang nantinya mencapai 150.000 unit per tahun.

Sementara itu, mobil listrik BYD seperti Atto3, Dolphin, dan Seal sudah bisa dipesan oleh konsumen Indonesia sejak Februari 2024. Permintaan mobil listrik BYD melampaui ekspektasi. Namun, BYD masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan internal sebelum dapat benar-benar mengirim produk ke Indonesia.

Dengan ditandatanganinya rekomendasi izin impor ini, diharapkan akan ada titik terang bagi para pemesan BYD di Indonesia yang telah menantikan kedatangan unit mobil mereka.

Proses administrasi yang melibatkan BYD dan pemerintah Indonesia telah menghambat distribusi unit mobil listrik ke konsumen sehingga BYD Belum Kirim Unit.

Dengan telah diterbitkannya izin impor, diharapkan BYD segera dapat memenuhi permintaan tinggi dari konsumen di Indonesia. Pabrik baru yang dibangun di Subang juga menunjukkan komitmen jangka panjang BYD dalam investasi di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut atau untuk memesan unit mobil BYD, silakan hubungi BYD Tangerang dan dapatkan pengalaman mobil listrik terbaik.