Sebelum Beli BYD M6 Hitung Biaya Jika Memilikinya

Sebelum Beli BYD M6 Hitung Biaya Jika Memilikinya

Sebelum Beli BYD M6, penting bagi calon pembeli untuk mempertimbangkan berbagai aspek biaya kepemilikan. Tidak hanya harga mobil itu sendiri, tetapi juga biaya-biaya lain seperti pengisian daya, pajak, dan perawatan berkala. Biaya ini menjadi salah satu indikator utama yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Berikut ini adalah estimasi perhitungan biaya kepemilikan BYD M6 selama 5 tahun atau 80.000 kilometer (Km) pemakaian.

Baca Juga : Komunitas Mobil Listrik BEYOND Dibekali Etika Berkendara

1. Biaya Konsumsi Daya BYD M6

Sebagai mobil listrik, BYD M6 memiliki keunggulan dari segi efisiensi biaya pemakaian energi. Mobil ini dilengkapi dengan baterai berkapasitas 71,8 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 530 Km dengan satu kali pengisian daya penuh. Menggunakan data ini, kita bisa menghitung kebutuhan pengisian daya untuk pemakaian lima tahun.

  • Total jarak pemakaian 5 tahun: 100.000 Km
  • Jarak tempuh per pengisian penuh: 530 Km
  • Jumlah pengisian daya yang dibutuhkan: 189 kali (100.000 Km ÷ 530 Km)

Selanjutnya, untuk menghitung biaya pengisian daya, harga per kWh di SPKLU PLN adalah Rp 2.466. Jadi, biaya untuk satu kali pengisian penuh adalah:

  • Biaya satu kali pengisian: 71,8 kWh x Rp 2.466 = Rp 175.623
  • Total biaya pengisian selama 5 tahun: 189 x Rp 175.623 = Rp 33.192.709

2. Biaya Pajak dan Insentif Pemerintah

Mobil listrik di Indonesia mendapatkan sejumlah insentif dari pemerintah, termasuk pembebasan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Namun, masih ada biaya lain yang harus dibayar, seperti Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), yang dikenakan biaya sebesar Rp 143.000 per tahun.

  • Total biaya pajak selama 5 tahun: Rp 143.000 x 5 = Rp 715.000

3. Biaya Servis dan Perawatan Berkala BYD M6

Meskipun mobil listrik memiliki sistem perawatan yang lebih sederhana dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran, biaya servis tetap perlu diperhitungkan. Berdasarkan data servis dari BYD M6, berikut adalah estimasi biaya perawatan hingga 80.000 Km:

  • Servis pertama (5.000 Km): Rp 525.000 (biaya jasa, tanpa pergantian suku cadang)
  • Servis kedua (20.000 Km): Rp 525.000 (biaya jasa, tanpa pergantian suku cadang)
  • Servis ketiga (40.000 Km): Rp 980.000 (biaya jasa) + Rp 606.477 (biaya suku cadang)
  • Servis keempat (60.000 Km): Rp 525.000 (biaya jasa, tanpa pergantian suku cadang)
  • Servis kelima (80.000 Km): Rp 980.000 (biaya jasa) + Rp 606.477 (biaya suku cadang)

Total biaya servis dan pergantian suku cadang selama 5 tahun atau 80.000 Km adalah:

  • Total biaya servis: Rp 4.747.955

Baca Juga : BYD Siapkan 1.000 Mobil Listrik Untuk Taksi Uber

4. Total Biaya Kepemilikan Selama 5 Tahun

Jika kita total seluruh komponen biaya, maka estimasi biaya kepemilikan BYD M6 selama 5 tahun adalah:

  • Biaya pengisian daya: Rp 33.192.709
  • Biaya pajak: Rp 715.000
  • Biaya servis dan suku cadang: Rp 4.747.955
  • Total biaya: Rp 38.655.664

Rata-rata biaya per tahun menjadi:

  • Biaya per tahun: Rp 38.655.664 ÷ 5 = Rp 7.731.132
  • Biaya per bulan: Rp 7.731.132 ÷ 12 = Rp 644.261
  • Biaya per hari: Rp 644.261 ÷ 30 = Rp 21.475

5. Keuntungan Memiliki BYD M6

Sebelum Beli BYD M6, biaya-biaya di atas perlu menjadi pertimbangan. Namun, BYD M6 tetap menawarkan sejumlah keunggulan dari segi efisiensi energi dan insentif pajak. Selain itu, BYD M6 adalah MPV listrik 7-seater pertama di Indonesia, yang sangat cocok untuk kebutuhan keluarga besar. Selain biaya yang relatif terjangkau, mobil ini juga mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan konsumsi energi tak terbarukan.

Apakah Anda tertarik untuk memiliki BYD M6 dan menikmati efisiensi serta kenyamanan mobil listrik? Segera kunjungi Dealer BYD Tangerang untuk mendapatkan penawaran terbaik. Hubungi kami di [nomor telepon] untuk konsultasi lebih lanjut dan jadwalkan test drive sekarang!